my ego

aku tulis semuanya untukmu. buntut kekhawatiranku selama ini.
ada kalanya kita tersenyum untuk semua hal yang kita lalui, jika kita tak disatukan mengapa kita begitu memaksa untuk saling suka. ahh ini terlalu mudah ditebak, jadi suatu hari nanti kita dihadapkan pada kehilangan dan kemudian salah satu dari kita akan pergi tanpa kehati-hatian, seperti tanpa hati. tapi jauh dari kita seperti mengharapkan jika hari ini bisa kembali.
jadi kutuliskan ini untukmu, tentang hal besar yang sengaja aku simpan untuk menjaga hatimu.
jadi sayang, hari ini kita bertemu meskipun dalam beberapa jam kemudian kita kembali berpisah. sengaja aku tak menoleh ke arahmu saat aku berjalan menuju tujuanku, seperti sibuk mengejar bis yang aku pun tau jika bis itu sedang tak buru-buru. aku hanya tak ingin kamu tau jika aku sedang tersenyum, menahan rasa senangku kembali denganmu. ya walau hanya beberapa jam saja. aku suka saat kamu memegangku saat membenarkan sepatumu atau bahkan aku suka memegang barangmu, beberapa berkata ini bodoh, tapi aku senang bisa ada untuk hidupmu. tapi dibalik semua itu hatiku berdegub tak beraturan, aku benci berpisah, terlebih kamulah yang harus aku tinggalkan.
saat itu aku hanya terlalu kaku pada perasaanku. aku takut pada kegagalanku sebelumnya mempertahankan kamu. seperti sekat yang membatasiku untuk memelukmu saat itu. aku takut kembali memberikan hal yang sia-sia. aku tahu perasaanmu dan akupun tau seberapa besar keinginanmu untuk itu. dalam hal ini aku terlalu menuruti ketakutanku. seperti sesak menahan perasaanku sendiri. aku tak berniat mempermainkan ritmemu. di ujung hariku, aku masih begitu menggilaimu. disaat semua hal tak membuatku nyaman, aku masih senang membayangkan tentang lagu yang membuat kita sama-sama tertawa. aku begitu menghayati kata per kata ketika aku menyebutkan namamu sebagai objek utama dalam doa yang sengaja aku pinta. dan impian terbesar yang aku tak berani aku ungkapkan adalah jika kamu dan aku dapat sepakat untuk kembali dan tak menghiraukan lagi ketakutan masing-masing diantara kita, hingga pada akhirnya aku kembali pada alam nyataku, jika mimpiku telah usai. aku terjebak pada ego dan ketakutanku yang membuat kita menjalani hidup kita menuju tempat yang tak sama.
aku hanya takut kamu bosan denganku, kemudian meninggalkanku. aku hanya takut kamu pergi, disaat aku tak lagi bisa membuatmu tertawa, jadi sengaja aku perlihatkan aku yang lebih suka berdiam diri dan menjaga keyakinan yang sebenarnya tak ingin kulakukan. aku menikmatimu dan itu harusnya cukup. tapi entahlah, semuanya terlibat begitu dekat, perasaanku, ketakutanku, rasa iba ku, kesepianku, egoku, kekecewaanku, ketidaksukaanku, semua tercampur terlalu dalam. hingga akhirnya aku sadar, aku telah mengorbankan semuanya.
jadi aku tulis semuanya, untuk ketidakadilan yang selama ini aku lakukan.
berbahagialah.
karena tanpaku hidupmu lebih baik.

2 thoughts on “my ego

  1. gapentingnamaku

    Aku suka tulisannya bang, karna aku juga benci perpisahan, apalagi kehilangan. Terlalu percaya dengan teori kita berjodoh karna kita dipertemukan, karna kita saling suka, dan kita sama2 menjalankan hari2 bersama. Tapi kita lupa, dibalik semua perasaan kita ini ada Tuhan yang Maha membolak balikan hati. Dia yang paling tau yg terbaek buat kita. 🙂

    Reply

Leave a comment